Selamat datang semuanya. Apa kabar kalian sekarang ? Semoga dalam keadaan baik-baik saja. Pasca rilisnya postingan lebar rel kereta di Indonesia kemarin, segala yang berbau jalur kereta api semakin menarik untuk dibahas, baik yang baru secara konsep ataupun konstruksi sampai menelusuri jalur mati.
Kali ini aku akan survei langsung di proyek double track (DT) jalur kereta api bagian "Solo-Madiun- Surabaya", tapi yang jelas tidak semuanya karena mustahil buat aku sekarang. Maka dari itu tidak jauh dari rumah saja aku melakukannya hehe... Tidak hanya itu, ada rumor peluncuran All New Prameks sebagai transisi menuju elektrifikasi jalur Solo-Yogya yang semakin mendekati saat-saat realisasinya.
Yang pertama dari elektrifikasi jalur untuk operasional KRL terlebih dahulu. Aku dapat kabar lagi-lagi proyek besar ini tertunda, padahal sebelumnya untuk kesiapan material konstruksi sudah baik. Kabar baiknya adalah infrastruktur pendukung sudah dicicil satu persatu dari persinyalan sampai stasiun. Alhamdulillah ada kabar akan diluncurkan Kereta Api (KA) All New Prameks yaitu kereta komuter Prameks yang akan dirakit secara lokal (PT INKA). Hal yang sangat spesial dan menguntungkan karena :
1. Pertama kali menggunakan unit kereta komuter baru dan dirakit langsung dari PT INKA untuk KA Prameks (selain eks-Arjuna Ekspres, Banyu Biru, dan semacamnya)
2. Menggunakan desain kursi seperti KRD Prameks merah "angry bird" yaitu berhadapan depan-belakang, bukan menyamping seperti prameks kuning
3. Unit tersebut bukan konversi krl menjadi krd seperti unit bn-holec
4. Unit krd prameks masih kurang terutama karena kondisi dan umur, di saat bersamaan dengan permintaan yang semakin bertambah, terutama pagi atau sore di waktu weekend. Walaupun untuk sekarang sudah dibantu beberapa kereta jarak dekat-menengah dan reguler dengan tarif khusus
5. Antusias dari KA Solo Ekspres yang diterima sangat baik, secara tidak langsung mendukung keberadaan kereta prameks yang baru juga. Bahkan KA All New Prameks nanti satu model dengan Solo Ekspres. Bedanya KA Solo Ekspres sementara beroperasi dengan rute yang sama dengan KRD Prameks
6. Akan menjadi transisi pada jalur saat ini dengan sesudah elektrifikasi pada kedepan nanti. Bisa dicicil dengan diperbanyak beberapa unit kereta. Jika elektrifikasi jalur Solo-Yogya beroperasi full, unit tersebut bisa dialokasikan ke daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan kereta komuter padat tapi non-krl.
7. Sudah didukung dengan jalur double track Solo-Yogya yang sudah jauh siap dan elektrifikasi sinyal yang sudah beberapa tahun beroperasi.
Berharap secepatnya bisa terwujud secara lancar dan tidak ada halangan
Sebenarnya topik utama postingan ini bukan membahas All New Prameks, tetapi lebih untuk jalur DT Solo Balapan ke arah timur menuju Madiun dan berakhir di Surabaya. Pastinya perkembangan konstruksi sudah jauh sekaligus mulai mendekati target akhir. Sekali-kali aku survei jalur tersebut, yaitu dari Stasiun Solo Balapan hingga Solo Jebres dan berlanjut ke Palur untuk menunjukkan major change dari proyek tersebut.
Bocoran sedikit, surprise dari stasiun Solo Jebres dan Palur, ada konstruksi perpanjangan peron terutama bentuk atapnya yang mirip dengan stasiun pemberhentian krl yaitu berbentuk "V". Artinya semakin kesini, terwujudnya proyek elektrifikasi jalur semakin kuat. Tampaknya aku sudah tidak menganggap wacana saja, tapi rencana pasti dan yang terpenting tinggal menunggu tanggal mainnya.
Ada hal yang menarik saat berbicara dengan jalur ini yaitu adanya wacana rute KRD Prameks akan
diperpanjang sampai Kota Sragen yang lumayan hangat dibahas. Untuk itu lebih baik kita tunggu saja,
apalagi animonya yang tinggi dan didukung kesiapan jalur DT antara Kota Surakarta atau Solo sampai Sragen ini menjadi alasan yang kuat wacana ini dapat terwujud walaupun secara unit kereta yang tersedia sangat kurang.
Karakter kedua jalur tersebut sangat unik dari segi geografis. Stasiun Solo Balapan menuju Solo Jebres melewati kawasan padat penduduk sedangkan Solo Jebres menuju Palur melewati kuburan praci dan sungai bengawan solo.
Tidak hanya keduanya, aku tambah satu lagi tapi luar dari rencana teaser ini yaitu Solo Balapan arah utara menuju bandara yang aku rahasiakan dulu akan seperti apa konsepnya. Karena tidak kalah menarik. Kalau dilihat-lihat untuk kedua proyek ini, suatu saat Solo Balapan akan menjadi stasiun padat layaknya Stasiun Jatinegara, walau masih jauh padat disana.
Mengapa judulnya teaser, karena bagian intinya saat sudah mendapat hasil survei di tempat. Jadi ditunggu nanti sembari hunting saat bersamaan dengan survei di TKP. Terakhir yang menjadi alasan juga membuat proyek ini sudah ada beberapa pembaca seputar lebar rel kereta. Rasanya tidak sia-sia untuk melakukan proyek besar lainnya. Disisi lain, untuk postingan random, opini, ataupun kecil-kecilan, tetap masih berlanjut.
Ada bonus yaitu foto sebagai teaser postingan ini, cikal bakal sekaligus karena ada keinginan untuk membahasnya tapi foto tersebut sudah diambil 1-2 bulan yang lalu jadi sekarang ini sudah ada perubahan fisik. Spot tersebut diantara Solo Balapan-Solo Jebres :
Link juga untuk sumber info plus seputar lebar sepur di Indonesia
1. Lebar sepur/rel kereta di Indonesia
2. Proyek KRL Solo-Yogyakarta
3. Perpanjangan KRD Prameks
Berikut dari apa yang aku bagikan kali ini. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan seputar kereta api di Indonesia. Kalau ada kesalahan, kritik, dan saran, komentar saja di bawah. Untuk sosmed semacamnya, ada di atas postingan. Tidak sabar untuk memantau sebelum sudah beroperasi secara umum dan semakin membuatku nostalgia untuk kembali dengan hal berbau kereta api sejak 2013. Bertepatan kemarin aku mempublikasikan postingan impresi singkat tentang kereta tidur atau sleeper car, bisa dibuka "disini":D
So Much Thanks and Goodbye... ;D
No comments:
Post a Comment
Minta feedbacknya dong, biar blog ini bisa berkembang dan semakin membaik ;D