Update Blog

Btw sekarang saya sudah tidak melanjutkan pengembangan blog ini lagi, kalo ada kesalahan ataupun janji yg tidak dapat saya penuhi, saya minta maaf ya hehe, terima kasih buat kalian

Sunday, November 25, 2018

Semarang-Solo-Yogya Bisa Dibuatkan Kereta Cepat?

Selamat datang kembali disini. Apa kabar kalian ? Semoga dalam keadaan baik-baik saja ok... Sekali-kali aku buat postingan yang sekedar imajinasi atau wacana kereta api Indonesia yang akan datang seperti yang pernah aku buat beberapa waktu sebelumnya

Karena aku bertempat tinggal di Kota Solo yang secara otomatis dekat dengan Yogyakarta, aku sekeluarga terkadang pikniknya selalu kesana. Tapi ketika masuk/keluar kota Yogya, selalu dihadang kemacetan. Untuk benar2 keluar dari Kota Yogya saat sore hari bisa menembus 1 jam lebih. Salah satu solusi alternatifnya adalah naik kereta Prameks. Permasalahan baru muncul yaitu permintaan/demand pengguna yang mulai melebihi persediaan kereta yang ada. Artinya setiap jam sibuk, sisa kursi kereta selalu habis baik hari biasa hingga puncaknya weekend.

Terpikirkan bagaimana seandainya akan dibuatkan jalur kereta cepat (300 km/j) dari Yogya menuju Solo dan diteruskan menuju Semarang. Aku yakin demandnya sangat besar terutama semisal kereta cepat Jakarta-Surabaya sudah jadi dan dapat terintegrasi. Mari kita bahas lebih dibawah

Apakah bisa dibuatkan jalur kereta cepat Yogyakarta-Solo-Semarang yang tergabung menjadi Joglosemar ini? Bisa banget, tapi tidak semudah yang diharapkan dan ada semacam pertimbangan sebelum megaproyek ini terlaksana. Bisa dikatakan proyek kereta cepat ini merupakan proyek berskala jangka panjang juga

Joglosemar ini merupakan salah satu program pemerintah pusat berupa gabungan ketiga kota besar tersebut yang akan menjadi sebuah segitiga emas di Jawa. Memiliki tujuan memanfaatkan potensi perekonomian yang luar biasa melimpah untuk digarap di daerah ini. Dari segi historis konsep ini dirancang pada tahun 1997 tapi sempat tidak terwujud karena berakhirnya era orde baru. Tapi program ini kembali bergaung sejak tahun 2017 lalu (cmiiw). Secara geografis diapit di antara Jabodetabek yang berada di sisi barat dan Surabaya, Malang dan kota2 di sekitarnya yang berada di sisi timur. Keduanya bisa dikatakan sebagai dua kutub perekonomian yang berkembang masif di pulau Jawa ini.

Tak ada salahnya dari kondisi tersebut, daerah Joglosemar ini dapat memiliki kereta cepat yang menghubungkan ketiga kota besar tadi. Semakin didukung dengan kepadatan lalu lintas disini yang tidak berbanding lurus dengan jumlah angkutan massal yang mengakomodir. Baik mikro (<8 penumpang) seperti ojek, angkutan, dan taksi hingga makro seperti bus/BRT, LRT/tram, hingga MRT/kereta komuter. Serta belum bisa dikatakan angkutan-angkutan tersebut saling menopang yang mengakibatkan tidak dapat bekerja efektif sepenuhnya.

Kalau dihitung jarak ketiga kota tadi, kurang lebih bisa menembus 150 km dan dengan kereta cepat disini Semarang-Yogya bisa ditempuh selama 30-45 menit, padahal sudah termasuk mampir menuju Solo. Seandainya proyek ini benar2 terwujud, bisa banget buat bekerja sama dengan Negeri Sakura yaitu Jepang karena lebih berpengalaman untuk mengembangkan kereta cepat hingga sekarang ini

Untuk segi rute terdapat pilihan yang relatif sangat fleksibel.

1. Melewati sekaligus berhenti di Magelang. Otomatis berhenti juga di Ambarawa dan semisal buat menuju Salatiga disediakan bus feeder. Tapi otomatis setelah itu menuju Yogya terlebih dahulu dan Solo menjadi tujuan akhir

2. Melewati sekaligus berhenti di Salatiga. Untuk menuju Ambarawa yang dimana memiliki museum lokomotif jadul, bisa diterapkan bus feeder seperti diatas.

3. Mengikuti jalur excisting Semarang-Solo. Bisa dikatakan ini versi non stop dan opsi inilah yang aku terpikir pertama kalinya saat membuat postingan ini. Bahkan tidak berhenti di Klaten karena sudah ditangani dengan Prameks. Konsekuensinya KRD Prameks sudah tidak disubsidi jika kereta cepat ini sudah berjalan (kembali lagi, pemerintah lah pemegang kebijakan ini).

4. Bahkan setelah Semarang, kereta cepat tersebut berlanjut ke Kudus/Demak dan berakhir di Jepara. Artinya potensi pariwisata semakin mudah untuk dimanfaatkan. Apalagi di Jepara terdapat beberapa objek pariwisata laut seperti Karimunjawa dan beberapa pantai disana plus di Demak/Kudus yang telah terkenal menyediakan wisata religi. Benefitnya lagi, bisa menjadi jauh lebih cepat untuk menuju kedua tempat itu walaupun ada kemungkinan 1 atau 2 jam sekali baru bisa diberangkatkan. Karena demandnya kurang semantap lintas Joglosemar.

Untuk sektor ekonomi seperti yang dijelaskan diatas, akan semakin berkembang pesat. Belum lagi semisal status KRD Prameks menjadi kereta KRL yang dimana dapat menjangkau antar daerah di sekitaran lintas Solo-Yogya, kereta cepat ini dapat menjadi pelengkap untuk skala yang lebih masif lagi.

Bukannya kereta cepat Joglosemar ini akan sepi peminat? Seharusnya, tapi dalam kondisi lapangan sekarang ini sudah menjadi peluang tersendiri bagaimana perkembangan kereta cepat Joglosemar ini selanjutnya. Apalagi kalau ternyata beneran terjadi, KRL tersebut mungkin beroperasi pada tahun 2020 dan sekitar 5-7 tahun kedepan kereta cepat ini baru dapat dibangun. Peran KRL tersebut secara otomatis juga membawa dampak positif bagi kereta cepat ini salah satunya meningkatkan jumlah potensi penumpang transportasi tersebut. Rasanya masih lama untuk dapat terwujud tapi lebih baik beroperasi di saat, waktu, dan kondisi yang tepat.

Permasalahan yang muncul tetap ada. Semisal rumah penduduk di pinggir rel yang sangat memungkinkan terkena kebisingan kereta cepat tersebut walaupun perkembangan inovasi teknologi kereta yang tetap berjalan dan tidak berhenti untuk mengatasi berbagai masalah termasuk mengurangi tingkat kebisingan kereta. Belum biaya operasional yang menguras jika kita bandingkan dengan kondisi perekonomian Indonesia yang sekarang. Dan juga biaya pembangunannnya yang menembus angka ratusan triliun rupiah. Seandainya dibangun menggunakan dana pinjaman dari negara lain tidak masalah, yang terpenting negara siapa yang kita pinjami dan bagaimanakah kredibilitasnya. Disisi lain, negara kita juga perlu menjaga amanah besar ini agar segala perkembangan bangsa disini dapat terkontrol dengan baik. Asekkk.....

Untuk sisi operasional kemungkinan terdapat permasalahan bagi sebagian kalian. Perkiraan berapakah harga tiket yang cocok? Buat aku dari Yogya menuju Semarang semurah-murahnya Rp 300 ribu dan paling mahal Rp 500 ribu. Siapa yang mau banget uang sebesar itu habis dalam waktu 30 menit. Kalau dipikir-pikir lagi, harga tersebut sangat reasonable. Aku perkirakan bisa menembus 2 jam lebih paling cepat untuk pergi dari Yogya ke Semarang (atau sebaliknya) lewat Klaten, padahal dengan kereta cepat ini yang dimana masih muter lewat Solo sudah keduluan sampai. Harga sebesar itu seharusnya mendapat fitur yang melimpah juga, salah satunya tersedianya snack yang itupun juga gratis.

Disisi lain, Sumatra adalah pulau yang begitu panjang (±2000 km) dimana sangat cocok untuk dibangun kereta cepat karena jaraknya yang agak berjauhan walaupun mungkin hanya menghubungkan 2 kota besar di provinsi yang saling bersebelahan (dengan jarak 200 km an). Bukankah lebih diutamakan disana daripada di dalam pulau Jawa terutama daerah Joglosemar? Kalaupun untuk di Sumatra terlaksana beneran, minimal pulau Jawa dan Sumatra sudah terhubung dengan kereta terlebih dahulu. Apalagi kalau dilihat dari profit, sangat ampuh untuk diperoleh di daerah Joglosemar dibanding di Sumatra. Belum jalur kereta Trans-Sumatra yang masih sebagian sudah berjalan pembangunannya dan belum saling menghubungkan antar kota.

Melanjutkan kembali dengan kereta cepat Jakarta-Surabaya. Secara otomatis akan semakin mantap benefit yang diperoleh dan dapat bekerja lebih optimal jika terhubung dengan kereta cepat Joglosemar ini. Dan bisa menjadi pilihan fleksibel dibanding pesawat yang dimana kita menginginkan cepatnya waktu tempuh perjalanan dan secara bersamaan kita dapat menikmati perjalanan serta melihat pemandangan sekitar layaknya sebuah kereta reguler. Seandainya jalur ini dibangun pada spot pemandangan yang indah seperti jalur kereta di Jawa Barat bagian selatan, ketertarikan orang untuk menaiki transportasi ini semakin bergairah dan menjadi salah satu pilihan yang menarik untuk dipertimbangkan. Plus sulit berkembang kereta cepat Joglosemar ini jika tidak ada kereta cepat Jakarta-Surabaya pada akhirnya.

Jadi sampai disini saja. Semoga terhibur dan bisa mengisi waktu kosong kalian. Kapan-kapan aku lanjutkan lagi postingan semacam wacana ini terutama kereta cepat pada waktu yang akan datang

So Much Thanks and Goodbye... ;D

No comments:

Post a Comment

Minta feedbacknya dong, biar blog ini bisa berkembang dan semakin membaik ;D