Update Blog

Btw sekarang saya sudah tidak melanjutkan pengembangan blog ini lagi, kalo ada kesalahan ataupun janji yg tidak dapat saya penuhi, saya minta maaf ya hehe, terima kasih buat kalian

Saturday, November 3, 2018

Survei Jalur Double Track Solo Balapan-Solo Jebres Plus Dokumentasi (Juni 2018)

Selamat datang buat kalian dari pembaca lama sampai yang baru. Apa kabar kalian hari ini ? Semoga dalam keadaan baik-baik saja. Tak terasa liburan dulu sudah selesai, saatnya melanjutkan garapan besar ini. Jadi terpaksa terlambat rilisnya karena fokus menyelesaikan proyek video. Belum lagi beberapa postingan yang juga belum selesai digarap.

Proyek besar aku kali ini akhirnya telah dikerjakan yaitu survei atau memantau perkembangan jalur double track (DT) Solo-Madiun-Surabaya, untuk ini bagian Solo Balapan hingga Palur Insya Allah. Kemarin aku selesai membuat semacam teaser untuk postingan ini yang berisikan latar belakang semacamnya dan opini singkat dengan wacana KA All New Prameks. Saatnya kita mulai postingan utama ini. Sesuai judul, aku bagi menjadi dua bagian yaitu bagian ini dan selanjutnya Solo Jebres-Palur

Jam 1 siang aku mulai dari spot awal yaitu persimpangan rel di timur Stasiun Solo Balapan. Cuaca waktu itu terik banget dibanding kemarin yang sedang mendung-mendungnya. Jalur yang terbangun sudah menunjukkan akan seperti apa polanya pada saat jadi nanti. Dengan kata lain hanya tersisa beberapa pembangunan seperti melewati persimpangan rel disini, dan menyambungkan jalur di wilayah area padat pemukiman daerah Gilingan yang diharuskan terlibat aktivitas penggusuran. Untuk bagian itu nanti kita bahas lebih dibawah.

Apa saja yang sudah dibangun, saat aku lihat langsung dari calon jalur nya sendiri, terdapat selokan  baru, dan tembok pembatas rel yang sekaligus berfungsi sebagai "sound barrier" atau peredam suara. Selokan air masih belum tersambung dengan yang sudah ada. Tembok pembatas sudah terbangun sekitar 200 m dan belum menyeluruh.

Kricak atau istilah umumnya yaitu kerikil pada rel ditumpuk menggunung untuk mengisi pada bagian jalur yang akan terhubung pastinya. Sebuah backhoe sedang terparkir karena diambilnya survei ini pada saat hari libur, khususnya libur lebaran.

Pengalaman baru yang diambil kali ini selain memantau proyek tersebut. Yaitu pertama kali aku melihat bagian persimpangan menuju Semarang tapi arah dari Solo Jebres. Bagian tersebut terbentengi dengan rumah penduduk. Sempat menjumpai semacam gudang logistik yang terlihat tua, tapi kalau dilihat sekilas masih beroperasi. Sebelumnya terdapat gudang logistik di sebelah selatan jalur kereta, saat sebelum aku memasuki tkp awal.

Berjalan ke timur, yaitu sinyal masuk Stasiun Solo Balapan. Hal sepele yang ingin aku tinjau, apakah masih ada rel dengan bantalan kayu atau tidak. Untuk bagian jalur yang jarang dilalui kereta buat aku lumrah2 saja masih terpasang. Tapi pada persimpangan di jalur yang beroperasi juga masih terpasang ternyata, selain yang ada di bagian barat stasiun.

Mungkin akan ada penggantian bantalan rel itu menjadi beton yang sudah menjadi bagian dari apa yang akan dikerjakan pada proyek DT ini nanti. Kalaupun tidak juga bukanlah masalah. Emang ada kereta yang melewati stasiun besar dengan kecepatan yang relatif kencang hehe...

Aku memantau sebentar bantalan pada rel yang terbilang baru itu. Ternyata terdapat no serinya, dan di sisi rel satunya sudah tidak ada (paling sudah memudar). Tertampil angka 1067 (mm) yang berarti lebar rel dan 2015 adalah tahun pembuatannya. Menarik juga, karena dugaan awalku bantalan rel ini diproduksi tahun 2017 atau 2016.

Setelah dari jalur persimpangan, kita pindah ke sebelah timur jembatan Gilingan dan menyebrang menuju sisi utara rel. Karena menanjak, sepeda listrik kutuntun saat naik. Buat spot hunting boleh juga ya. Masalah parkir, ditaruh di pinggiran jalan kampung bisa banget.

Dari atas jembatan serta pandangan terlihat ke arah timur, terdapat jalan berkontur tanah di sisi utara jalur dan diiringi dengan puing-puing bangunan yang berserakan. Bagian tersebut sudah dipastikan akan menjadi bagian calon pelebaran jalur. Turun dari jembatan ini pun juga dituntun karena terlalu terjal dan kebetulan remnya sedang bermasalah hehe... Aku lihat ada sebagian rel yang sudah terpasang.

Btw dari sini, aku mulai merasakan dehidrasi saking panasnya cuaca luar. Sebenarnya waktu itu aku mempunyai sebuah pertanyaan, apakah jalannya tadi akan diratakan dengan aspal/beton atau tidak ya...

Pada bagian selanjutnya jalur terputus dengan area padat bangunan rumah disana. Saat mendekati tempat tersebut, ada hal yang baru aku sadari. Tidak semua bangunan dirobohkan seluruhnya, ada juga yang "disunat" kamar belakangnya bahkan tembok tempat wudhu pada sebuah masjid di pinggiran jalur itu ikut terkena.

Jalan yang semakin aku lalui, semakin banyak puing-puing bangunan di jalan yang berserakan terutama ada yang berukuran besar. Sehingga memaksakan aku buat jalan kaki. Disana hampir tidak ada aktivitas penduduk yang terlihat. Dan melihat pada sisi selatan rel, pembuatan tanggul sudah 80% berjalan. Karena jalannya semakin sempit aku putuskan sampai disitu saja.

Masih di spot yang sama tapi dengan perspektif dari sisi sebrangnya. Lagi-lagi aku harus menuntun sepedaku saat aku pindah kesana. Tampak jelas sebagian bangunan di sisi utara jalur sudah ada yang tidak berpenghuni lagi dan barang-barang di dalamnya sudah kosong.  Bisa dikatakan walaupun jarak antar stasiun kurang lebih sekitar 2 km, tapi secara skala buat aku setara dengan 10-15 km di area pesawahan biasa.

Salah satu hal yang menarik, sebuah rumah yang terkena tersebut ada yang berdiri dengan 3 lantai. Kayaknya kalau dilihat ya gimana gitu, rumah segede itu tapi sebagiannya ikut terkena dalam penggusuran. Tidak terasa sudah di ujung jalan kampung dan saatnya menyebrangi jalan besar.

Kita pindah ke bagian spot yang dimana dulu aku pernah ambil foto disana sekaligus terupload di dalam teaser postingan ini. Aku dulu iseng aja buat menuju spot itu saat jalan kampung di pinggir rel tersebut sudah berupa tanah. Sekarang sudah bisa dikatakan menjadi bagian jalur yang terlebih dahulu selesai dikerjakan dan diikuti terbangunnya tembok pembatas (buat yang aku ambil ini mungkin sengaja dibuat bolong, atau bisa jadi akan menyusul).

Aku kepikiran spot bagian ini dan tanggul yang tadi bisa aku jadikan buat memburu momen kereta pada nantinya. Tinggal realisasi selanjutnya saja akan bagaimana. Jalannya ini sendiri sekarang juga penuh dengan gelombang dan lubang-lubang pasca proyek.

Selanjutnya yaitu menyebrangi palang rel buat mengambil foto dari sisi utara rel sekaligus penampakan Stasiun Solo Jebres. Di sisi utara jalur pun sudah dibangun tembok pembatas. Jika diperhatikan lebih, sedikit ke timur palang kereta terdapat jembatan untuk calon jalur baru yang sudah dibangun.

Stasiun Solo Jebres buat aku untuk sekarang berperan dua sekaligus yang sebelumnya hanya stasiun heritage tetapi ditambah untuk menaik-turunkan penumpang dari kereta yang rute perjalanannya melalui Kota Semarang. Terdapat perpanjangan peron dan pemasangan atap yang sudah menggunakan model "V". Secara fungsional kalau saat hujan, air terkumpul di bagian tengah atap yang dimana positifnya mengurangi masuknya air hujan di dalam kereta, semisal mengalir lewat pintu kereta hehe...

Untuk dampak sosial dari konstruksi tersebut, bisa dikatakan cukup terasa. Tapi mengingat dari semacam data kepemilikan lahan, sebenarnya bangunan tersebut berdiri di atas tanah PT KAI. Untuk perkembangan selanjutnya, kita tunggu akan seperti apa. Kalau bisa, aku akan hunting di bagian kelokan pasca palang Jebres yang kebetulan sudah dirilis videonya.

Yak, mungkin sampai disini dulu aja. Berhubung proyek ini terbilang gede aku rilis lebih lama bersamaan dengan mengurus postingan blog yang lain. Semisal ada kesalahan semacamnya, aku meminta maaf dan bisa diberi kritik serta saran. Untuk bagian Solo Jebres ke Palur, kita tunggu saja. Setelah cerita tadi sudah tersampaikan, saatnya yang ditunggu adalah dokumentasi selama survei dan ini diambil bulan Juni akhir. Setidaknya mewakili kondisi proyek ini tetapi di daerah lain.












Sebenarnya masih banyak banget yang ingin aku upload, tapi setidaknya beberapa foto diatas sudah mewakili dari kondisi lapangan. Kalo beberapa waktu kedepan ternyata ada yang perlu ditambah semisal, akan aku upload lagi. Terpenting dari itu semua, aku segera dapat menyelesaikan pr blog ini.

So Much Thanks and Goodbye... ;D

No comments:

Post a Comment

Minta feedbacknya dong, biar blog ini bisa berkembang dan semakin membaik ;D