Update Blog

Btw sekarang saya sudah tidak melanjutkan pengembangan blog ini lagi, kalo ada kesalahan ataupun janji yg tidak dapat saya penuhi, saya minta maaf ya hehe, terima kasih buat kalian

Wednesday, May 23, 2018

Game OpenBVE Butuh Spek Tinggi ? Mari Kita Bahas...

Selamat datang semua, apa kabar kalian sekarang ini ? semoga keadaan kalian baik-baik saja. Aku ingin mengucapkan kepada kalian, selamat menjalankan puasa di Bulan Ramadhan ya, mohon maaf kalau aku ada perbuatan yang salah dari aku sendiri. 2 minggu belum ada update karena minggu ini ada UKK dan libur buat transisi masuk ke Bulan ramadhan (karena itu aku terlambat buat mengucapkan selamat hehe).

Disini ada pembahasan yang cukup menarik dan bisa menjadi referensi seputar OpenBVE Indonesia. Banyak dari komentar di tiap video youtube aku bagian gameplay openbve memiliki pertanyaan yang bervariasi tapi intinya sebenarnya sama
"Mas, spek buat openbve kaya gimana",
"PC/laptopku speknya gini gini bisa buat main openbve ngga ?", atau
"Kalau main openbve harus dengan spek yang tinggi atau enggak ?"
Akan kita jawab di postingan ini bersama-sama.

Sebelumnya bisa saja topik ini dibahas lewat video. Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, laptop yang biasa aku garap buat blog dan youtube sudah tidak beroperasi. Bersyukur juga karena hal tersebut, blog aku bisa untuk dikembangkan kembali dan salah satunya membahas seperti apa gambaran spek untuk bisa memainkan openBVE Indonesia minimal bisa buat kereta jalan xD.

Pertama aku mau menjelaskan isi spesifikasi laptop yang biasanya buat kegiatan produksi video sebagai keperluan youtubeku termasuk openbve. Skenario yang aku gunakan pada intinya menggunakan spesifikasi laptopku yang menjadi perbandingan, mungkin menurut kalian spesifikasi yang dijelaskan ini lebih rendah dari punya kalian, atau malah sebaliknya.
Laptop Lenovo B490 (2013)
Prosessor :Intel Core i3 gen 2 2.5 GHz (2 core, 4 thread)
VGA : nVidia Geforce GT 610m 1 GB VRAM DDR 3
RAM : 4 GB (normal clockspeed) DDR 3, terakhir
Memory : HDD 512 GB 5400 rpm

Aku ambil gambaran spek berdasarkan data diatas tadi. Resolusi yang biasanya aku mainkan adalah HD/720p (1280x720), terkadang menggunakan HD default dari laptop (1366x768) hanya buat mendapatkan data seberapa besar fps saat memainkan openbve dengan spek tadi (tidak ada perubahan yang signifikan kecuali menggunakan rute tertentu). Aku juga mengubah setting openbve yaitu V-sync menjadi off. yang berarti bisa membuka lock 60 fps, sisanya masih default.

Mengapa dengan rute sebagai objek perbandingan ? karena dalam segi performa lebih berpengaruh daripada kereta walaupun keduanya berpengaruh besar dengan kinerja komputer.

Rute 2010-an awal
Skenario pertama berdasarkan rute openbve angkatan 2010-an atau generasi awal seperti Pemalang-Semarang, Citayam-Nambo, Beberapa rute KRL, Bogor-Sukabumi dll. Disini aku bisa mendapatkan fps rata-rata sebesar 60-80, paling tinggi bisa menembus angka 100. Rute ini bisa dipakai dengan lancar karena konsep penataannya masih sangat sederhana dan tidak adanya objek tambahan (semacam detail rumput, ballast, kabel wesel dll), objek pohonnya saja masih sederhana. Objek rute yang dasar dalam penampilan isi rute dan hanya bisa dilihat dari perspektif masinis saja (terkadang beberapa objek tidak bisa dilihat dari belakang arah jalan kereta seperti rumah penduduk), membuat kinerja komputer yang dibutuhkan tidak begitu berat. Beberapa rute tersebut cocok buat yang baru mencoba openbve ataupun kala spesifikasi komputer kalian sudah lumayan jadul.

Rute 2010-2015 (Transisional)
Kemudian rute yang aku sebut rute transisional. Jadi aku sebut aja dengan istilah ini karena rute-rute openBVE pada masa ini mulai mengalami perubahan dari segi grafis dan performa, pastinya desain rute tersebut. Dimulai dari Kertapati-Indralaya yang dimana tekstur disini mulai kuat tapi dari segi motion/gerakan objek sedikit perubahan (walaupun disini ada). Jadi kalaupun digunakan masih lancar walau tidak separah sebelumnya (dalam hal positif).

Pada masanya, rute transisional mulai memberanikan untuk menambahi kereta sebagai objek dari isi rute entah dari stasiun pemberhentian normal, ataupun momen silangan ala kadarnya (Cicalengka-Padalarang, Cilacap-Kroya dll) sampai sekitar tahun 2015. Mulai diperkenalkanlah sistem cuaca dan waktu perjalanankereta seperti rute Purwosari-Kedungbanteng (aslinya sekarang masih bagus dari isi dan kualitas rute apalagi pada masanya, sayang linknya sekarang sudah mati)

Menggunakan rute ini dengan laptop spek tersebut bisa mendapat 40-60 fps dan masih menjanjikan seandainya digunakan lagi, tergantung preferensi dan selera masing-masing.

Rute Setelah 2015
Terakhir ada rute yang dibuat tahun 2015 ke atas sampai sekarang. Spesialnya rute ini memiliki kemiripan dengan dunia aslinya yang lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Isi dari rute semakin bervariasi seperti melewati tanjakan ataupun turunan (sebelumnya sudah ada, tapi semacam rambu-rambunya baru ada sekarang), tekstur yang semakin detail dan animasi-animasi yang seolah-olah seperti aslinya. Bahkan pada angkatan ini rute openbve mulai yang namanya memberikan warna dalam suasana (semisal cuaca cerah, saat fajar dll), cuaca lebih dinamis, sekaligus waktu-waktu perjalanan kereta yang bisa dilakukan kapan saja.

Kekurangannya kita membutuhkan spesifikasi komputer yang lebih tinggi. Karena "gilanya" kebutuhan pemakaian komputer, sampai2 silangan kereta saja beberapa petak sebelum stasiun sempat freeze atau frame drop. Buat kondisi malam setidaknya lebih lancar walau tidak begitu besar dibanding saat siang.

Contoh rute dari awal masa ini yaitu Kroya - Karanganyar yang sangat dominan dengan animasi rumput dan suasana mendung yang tidak sebatas gambar latar (rute) saja dan yang seperti kita tahu seluruh rute fikriRF06 yang semakin sekarang semakin berat. Disini aku bisa mendapatkan sekitar 30-45 fps dengan mode luar kereta bahkan lebih dalam kondisi tertentu. Andai saat recording, bisa 15-24 fps dan paling tinggi 30an. Saat itulah aku lebih memanfaatkan mode kabin masinis (walaupun sudah 3D) daripada mode luar kereta karena lebih lancar dengan rata-rata 40 fps saat recording dan rekor tertinggiku bisa 60 fps (entah saat recording ataupun tidak).

Untuk data lebih spesifik, aku taruh di beberapa paragraf bawah ini

Sebenarnya tidak hanya dari segi rute tetapi add on kereta yang dipakai itu sendiri.

Pertama semisal kereta dengan basic/biasa, low detail (eksterior saja dari hasil foto kamera), dan high detail (seluruhnya bagus sampai hiasan-hiasan kecil yang komplit dan sesuai aslinya) masing-masing memiliki hasil yang berbeda.
selanjutnya dengan kualitas biasa, rangkaian kereta dengan gerbong sebanyak 10 ataupun 20 akan berpengaruh juga dari kebutuhan performa. Semakin banyak semakin berat.
Terakhir, kereta dengan kualitas biasa juga, dengan sedikit animasi seperti buka-tutup pintu juga akan berpengaruh.

Dari segi eksternal, semisal apakah ada aplikasi yang dibuka bersamaan, umur komputer/laptop itu sendiri, kondisi komponen tersebut, mode baterai untuk laptop, dan yang pasti resolusi layar. Apakah kita bisa memainkannya dengan laptop sekalipun ? selama spesifikasi tadi sudah cukup bahkan dikatakan tinggi, bisa banget dipakai. Hanya komputer permanen di rumah, sedangkan laptop bisa dibawa kemana-mana. Tapi dengan spesifikasi yang sama, komputer lebih murah dari segi biaya komponen perangkat daripada laptop, tergantung kondisi pasar.

Konklusi
Intinya dari pembahasan ini, andai kita bandingkan 3 generasi rute openbve tadi saat memainkan game openbve berdasarkan spesifikasi diatas, mendapat beberapa hasil dengan data seperti berikut.
  • Rute 2010 awal
Max (fps): 90-100 (mode kabin), >60 (mode luar kereta)
Rata2 (fps): 60-80 (mode kabin), 50-60 lebih (mode luar kereta)
*karena terlalu lancar, aku saranin V-sync tadi diaktifkan aja, toh monitornya belum 120 Hz/lebih sekaligus memanjangkan umur VGA dari hal yang sebenarnya sudah lebih dari cukup dalam main game ini
  • Rute 2010-2015
Max (fps): >60 (mode kabin), 60 (mode luar kereta)
Rata2 (fps): 50-60 (mode kabin), 40-50 (mode luar kereta)
  • Rute setelah 2015
Max (fps): 60 (mode kabin), 40-50 (mode luar kereta)
Rata2 (fps): 40-60 (mode kabin), 30-40 (mode luar kereta)

*Untuk masalah akurasi dari data tersebut, aku ambil 80% dari real time dan kondisi tertentu seperti yang dijelaskan diatas bisa mengubah hasil data tersebut

Tambahan
Kalau aku sedikit riset, kebanyakan komputer/laptop yang teman-teman pakai memakai spesifikasi Intel dual core 1.5-2.4 GHz, vga intel HD (terutama seri 3000), dan RAM sebesar 2 GB saja. Tenang kok, spesifikasi seperti ini masih lancar (walau lebih lancar yang sekarang). Bahkan sebelum upgrade OS Windows 7 64 bit, menambahkan kapasitas RAM, sekaligus instal driver nVidia Geforce (karena awal 2016 aku baru tahu dengan istilahnya "install driver"), kurang lebih aku memakai openbve dengan spesifikasi ini kecuali processor karena masih di laptop yang sama.

Jadi itu saja untuk gambaran seberapa minimum kebutuhan spesifikasi saat memainkan openbve. Andai sedikit melenceng, mohon maafnya ya mengingat berdasarkan apa yang pernah aku mainkan yang sebagian ada yang lupa (terutama bagian rute transisional). Aku minta kritik atau koreksi semisal salah. Juga kasih saran atau referensi buat postingan selanjutnya, agar blog Railfans S35 bisa kembali update seputar openbve indonesia walaupun sedang tidak main. Semisal pembahasan ini masih meragukan bagi sebagian kalian, bisa diberikan tabel spesifikasi pc/laptop kalian di kolom komentar, dan kita sebagai penulis dan pembaca bisa saling membantu untuk menjawab.

So Much Thanks and Goodbye... ;D

No comments:

Post a Comment

Minta feedbacknya dong, biar blog ini bisa berkembang dan semakin membaik ;D