Kereta api bangunkarta adalah kereta yang dikelola oleh PT KAI Bagian DAOP VII MN (Madiun) (sekarang dikelola oleh DAOP VIII SDT) melayani perjalanan jakarta-jombang (sekarang Jakarta Gambir-Surabaya Gubeng). kereta api ini menggunakan rangkaian eksekutif hasil retrofit dari gajayana yang mendapat jatah kereta khusus dengan nomor ka 43-44. kereta api ini memiliki sejarah panjang sebelum dijadikan status sebagai eksekutif satwa. dimulai dari perubahan rangkaian kereta, rute, nama kereta, hingga stasiun pemberhentian terminus. bahkan kereta api yang lain juga terlibat dalam perubahan generasi kereta api bangunkarta dan malah kereta api bangunkarta ini memiliki okupansi yang cukup tinggi.
dimulai dari kereta api tebuireng yang beroperasi pertama kali pada tanggal 10 Januari 1985. kereta api ini menggunakan rangkaian ekonomi dengan tujuan dari stasiun jombang ke stasiun jakarta pasar senen melewati jalur jogjakarta-purwokerto (selatan). alasan menamai kereta tebuireng karena pada waktu itu sebagian besar penumpang yang menaiki kereta api ini adalah santri-santri dari PonPes Tebuireng. dalam arti 75% dari penumpang kereta tebuireng ini adalah santri dari Ponpes tersebut.
berlanjut kemudian kereta ini menambah rangkaian bisnis. dan pada akhirnya kereta ini membawa rangkaian bisnis semua. setelah itu, akhirnya kereta api ini bernama Bangunkarta. rute yang semula melewati yogyakarta-purwokerto dialihkan ke solo-semarang. cikal bakal menjadi rangkaian eksekutif mulai terlihat. sejak tanggal 1 februari 1999 penambahan gerbong kelas eksekutif mulai dilakukan. hingga pada akhirnya pada tanggal 5 Desember 2009 semua rangkaian kereta api bangunkarta menjadi eksekutif.
namun sejarah perubahan kereta api Bangunkarta belum selesai. kereta ini yang semula berhenti/berangkat dari stasiun pasar senen akhirnya dialihkan ke stasiun gambir. karena di daerah DAOP VII MN (Madiun) tidak mempunyai lokomotif. akhirnya bangunkarta meminjam lokomotif CC 203 yang identik hidung miring. walaupun dari/tujuan jombang, namun kereta api ini memiliki okupansi yang cukup tinggi. karena kereta ini berhenti ke pekalongan, semarang, dan cirebon(dari jombang).
kemudian pada tanggal 17 Desember 2013, bangunkarta diperpanjang perjalanannya yang semula dari jombang-jakarta, menjadi surabaya gubeng-jakarta gambir. dengan alasan okupansi ka Bima terlalu penuh. namun bangunkarta tetap menggunakan lokomotif CC 203 walaupun sudah memasuki kawasan DAOP VIII Sidotopo, karena kereta ini masih identik dengan CC 203. sebaliknya, Bima justru menggunakan lokomotif CC 206 yang tergolong tak kalah canggih daripada CC 204. karena CC 204 Batch 2 berhijrah ke DIVRE 3 Tanjung Karang, semua kereta yang identik dengan lokomotif CC 204 Batch 2 digantikan oleh CC 206.
semenjak diperpanjang hingga surabaya gubeng, kereta ini sekarang sering merangkai lokomotif dengan CC 206. namun tidak mengurangi okupansi atau kualitas. kereta ini juga mecicipi double track semarang-jakarta yang dapat membuat kereta ini lebih cepat. namun menurut jadwal, kereta ini lebih lambat daripada KA Bima yang memang mecicipi double track sebagian saja. walaupun sudah diperpanjang hingga surabaya gubeng, kereta ini tetap tidak akan merubah namanya karena sudah melekat sangat lama. sebelum diperpanjang, kereta ini merupakan profit utama di Daerah Operasi (DAOP) VII Madiun selain KA krakatau, brantas, dan kahuripan. namun GAPEKA 2014 kemungkinan juga memengaruhi KA Bangunkarta karena kemungkinan kereta ini dapat menyetarai dengan KA Bima dalam segi kualitas. semoga saja kereta ini semakin esok semakin baik...... :D
No comments:
Post a Comment
Minta feedbacknya dong, biar blog ini bisa berkembang dan semakin membaik ;D